Agi pun sudah duduk mepet-pet di samping Auna. Keduanya saling pandang-memandang dengan penuh harap-harap mesra. Sungguh, bibir Auna tampak begitu indah, basah, sexy. Bikin ihhhhhhh!
“Kamu sayang nggak sama aku....?” ucap Auna manja.
“Aku sayang..... sangaaaaaat sayang.” balas Agi dengan mesranya.
Sebentar kemudian mata Auna menutup. Tanpa ada sutradaranya pun, Agi langsung ngerti akan adegan selanjutnya. Ia siap mengecup bibir Auna yang merona pasrah.
“Tok-tok-tok! Agi bangun...!” Pak Made mengetuk pintu dari luar kamar. Tapi Agi tetap tak peduli, ia tetap mendekatkan bibirnya yang sudah monyong lima mili itu ke bibir Auna.
“Tok-tok-tok-tok!! Agiii!! Ayo buruan bangunnya, sudah jam setengah enam lho!” Sekarang suara Pak Made agak keras hingga Agi kaget.
“Iya-iya, udah bangun kok!” sekedar menjawab dengan suara mangkel karena sebel. “Ternyata cuma mimpi,” gumam Agi. Ia masih terbayang-bayang dengan adegan di mimpinya. Tersenyum-senyum sendiri sambil meraba-raba bibirnya. Lupa akan iler yang baunya kemana-mana. Huwekkkkkk!
Itulah akibatnya jika terlalu mengidolakan wanita, tidur pun sampai kebawa. Saya harap, nenek-nenek sekalian bilangin tuh para cucu lakinya supaya jangan terlalu ngebet sama wanita. Biar kakeknya saja yang ngebet. Lho!?